Kampanye Perdana STOP BULLYING
Source : Google |
"It takes a village to raise a child".
Kata-kata dari peribahasa Afrika ini seringkali kita dengar. Menjadi sangat populer di kalangan penggiat parenting dan juga pendidik. Dan... kata-kata ini, bermakna sangat dalam buat saya pribadi. Iya, kita memang butuh banyak "tangan" untuk bisa menciptakan anak-anak yang hebat. Anak-anak yang beradab.
Diamanahi sebagai manager offline di komunitas ini (yang berawal dari keterpaksaan sebenarnya, hahahaha...), menjadi penting bagi saya untuk bisa membawa komunitas ini menjadi salah satu dari arsitek peradaban yang baik. Menjadi bagian dari tanggung jawab kami yang tergabung dalam komunitas ini, untuk bisa memberi kontribusi nyata ke masyarakat. Sekecil apapun itu. Ibu Septi Peni Wulandani, founder dari komunitas Ibu Profesional ini, selalu mengingatkan dan menyakini kami, bahwa pastikan bahwa kami, meski hanya kami yang berjalan sendiri, adalah orang-orang yang akan melakukan perubahan (love you ibu, untuk semangat dan nilai-nilai hidup yang luar biasa).
![]() |
Menggendong baby sambil memandu psikotes? Bukan masalah... |
Mengapa reguler dan mengapa dengan kurun waktu yang cukup lama? Karena kami menginginkan bahwa apa yang kami sampaikan nanti tidak hanya menjadi "berita selintas" untuk anak-anak. Kami tidak ingin, hanya sekedar lewat. Kami serius untuk bisa memberikan pendampingan untuk anak-anak. Ini adalah komitmen kami untuk benar-benar dapat memberikan kontribusi yang nyata.
Pemilihan tema Bullying pada kampanye perdana inipun juga kami diskusikan bersama. Mengingat betapa banyaknya kasus-kasus bullying yang temukan di media masa dan kenyataan sehari-hari yang dijumpai, sudah terjadi sejak SD. Bahkan, tindakan bullying inipun sudah masuk ke ranah anak-anak TK... sangat memprihatinkan. Bullying menjadi bahasan yang urgent, dan ini menajdi alasan utama kami untuk mengangkat tema bulkying di kampanye perdana ini.
Melalui psikotes yang sederhana (thanks mba Fauziah untuk psikotes ini), kami menemukan disetiap kelas ada kecenderungan siswa menjadi pelaku dan korban bullying. Dan yang kami temui, banyak anak-anak yang tidak paham bahwa tindakan yang mereka lakukan terhadap temannya sudah termasuk tindakan bullying. Dan kami juga menjadi saksi, betapa mereka, anak-anak ini, anak-anak kita tentunya, tidak menyadari dampak dari tindakan bullying yang nereka lakukan. Mereka cukup kaget dengan dampak terburuk dari tindakan bullying itu sendiri baik untuk korban maupun pelaku.
Dan apresiasi yang tinggi untuk teman-teman fasilitator di kelas yang dengan cepat dapat mengidentifikasi anak-anak yang tergolong sebagai pelaku dan korban bullying. Saluuuuttt. Saya pribadi speechless, melihat teman-teman fasilitator kelas yang mampu meraih kepercaayan anak-anak untuk menceritakan tentang tindakan bullying yang selama ini mereka dapatkan. Ini adalah sebuah penghargaan tertinggi, right? Terbayar semua rasa.
Dan apresiasi yang tinggi untuk teman-teman fasilitator di kelas yang dengan cepat dapat mengidentifikasi anak-anak yang tergolong sebagai pelaku dan korban bullying. Saluuuuttt. Saya pribadi speechless, melihat teman-teman fasilitator kelas yang mampu meraih kepercaayan anak-anak untuk menceritakan tentang tindakan bullying yang selama ini mereka dapatkan. Ini adalah sebuah penghargaan tertinggi, right? Terbayar semua rasa.
Di kampanye perdana ini, kami dari tim kampanye Ibu Profesional Semarang mengenalkan salam KLiK! ke siswa. Salam KLiK! adalah sebuah pergerakan yang kami lakukan agar anak-anak mampu mencegah dan menghentikan bullying untuk dirinya dan lingkungan sekitarnya. KLiK! merupakan kepanjangan dari K = Kenali, Li = Lindungi dan K = Katakan. Disertakan dengan jari-jari pada tangan kanan membentuk seperti ini 👌🏻, ibu jari dan jari telunjuk bersentuhan dan jari lainnya berdiri (terbuka). Bentuk tangan seperti gambar, lalu genggam tangan sebentar. Keluarkan jari kelingking sambil mengatakan KENALI, kemudian buka jari manis, ucapkan LINDUNGI, kemudian buka jari tangah, ucapkan KATAKAN, dan buka semua jari dan ucapkan keras NO BULLYING!
Salam KliK! ini adalah cara kami agar anak-anak tetap merasa enjoy dan tidak terbebani dengan makna besar yang ada di dalamnya. Pada saat anak melakukannya, ada kekuatan untuk berani melakukan tindakan yang benar. Keinginan terbesar kami, gerakan salam KLiK! ini akan menular. Yuk, praktekin dan sebarkan, hehehhe
Kampanye perdana kemarin menyisakan banyak catatan untuk kami. Antusias anak-anak mendengarkan dan dengan suka cita terlibat aktif dalam kampanye kemarin, adalah booster semangat yang luar biasa. Banyak sekali hal-hal yang ingin kami lakukan lebih maksimal. Banyak project-project yang ingin segera direalisasikan. Banyak sekolah-sekolah yang ingin kami datangi. Banyak tempat
yang ingin kami singgahi. Apa daya, kami harus memperhitungkan juga tenaga dan waktu yang terbatas. Awalnya ada rasa was-was pada saat saya menawarkan teman-teman di komunitas untuk bergabung dalam tim ini. Apakah mereka akan tertarik? Maukah mereka meluangkan waktunya untuk bersusah-susah memikirkan hal-hal semacam ini? Tapi, alhamdulillah... saya terharu saat satu persatu dari teman-teman, mulai bergabung. Terima kasih untuk semuanya. Ide tidaklah akan hebat tanpa ada aksi. Dan itu semua bisa terjadi karena kalian *cium satu-satu.
yang ingin kami singgahi. Apa daya, kami harus memperhitungkan juga tenaga dan waktu yang terbatas. Awalnya ada rasa was-was pada saat saya menawarkan teman-teman di komunitas untuk bergabung dalam tim ini. Apakah mereka akan tertarik? Maukah mereka meluangkan waktunya untuk bersusah-susah memikirkan hal-hal semacam ini? Tapi, alhamdulillah... saya terharu saat satu persatu dari teman-teman, mulai bergabung. Terima kasih untuk semuanya. Ide tidaklah akan hebat tanpa ada aksi. Dan itu semua bisa terjadi karena kalian *cium satu-satu.
Nah, kalau ada yang ingin bergabung dengan tim kampanye yang superkece ini, dengan senang hati dan tangan terbuka, kami menerima kehadiran orang-orang hebat untuk bergabung didalamnya.
Salam KLiK! 👌🏻
Semangaaat terus Tim campaign IPS.. semangat terus bu manoff :) btw, tulisannya kece.. sukaaaa..
BalasHapusHahahaha deg2an cik gu, nulis bukan di lapak sendiri 😁
Hapus